Senin, 19 Februari 2018

Perbedaan “Trailer, Teaser, Clip, Featurette, Dan Tv Spot

Perbedaan Trailer, Teaser, Clip, Featurette, Dan Tv Spot


Bagi ente yang sering membuka situs video online seperti YouTube, iTunes Movie Trailer atau Vimeo dan suka menonton video film di sana, pasti tahu dengan istilah trailer, teaser, clip, featurette dan juga TV spot. Untuk orang awam, tentu menganggap semua itu sama, padahal sebenarnya berbeda. Apa bedanya? Yuk kita bahas satu persatu seperti Berikut !!



1. Trailer


Dalam dunia perfilman, trailer lebih sering diartikan sebagai bentuk promosi sebuah film yang akan tayang. Panjang sebuah video trailer kurang lebih 2-3 menit. Muncul pertama kali pada  tahun 1913 untuk mempromosikan film “The Pleasure Seekers” di Amerika Serikat. Trailer juga memuat plot inti cerita dalam film, termasuk pemeran, sutradara, produser, distributor dan waktu tayang film tersebut.'



Contoh : FILM YOWES BEN - OFFICIAL TRAILER






2. Teaser

Teaser dalam bahasa Indonesia berarti ‘penggoda’. Teaser memang dirilis dengan tujuan untuk menggoda atau membuat orang bertanya-tanya atau penasaran atas sebuah film. Dengan durasi kurang lebih 1 menit, teaser lebih memuat cuplikan-cuplikan adegan dalam sebuah film dan minim keterangan tentang film tersebut. Teaser film juga dirilis sebelum trailer film dan dibuat untuk promosi awal mengenalkan sebuah film yang akan tayang dengan tujuan untuk bahan perbincangan masyarakat.


Contoh : THE UNDERDOGS - Official Teaser







3. Clip

Lebih pendek dari teaser, clip lebih ditujukan untuk fokus ke adegan-adegan inti sebuah film. Walau dengan durasi antara 30 detik sampai 1 menit, clip dibuat secara singkat, padat, jelas dan mengena kepada calon penonton.


Contoh : Avengers - Age of Ultron Movie CLIP - Ultron vs Vision (2015) - James Spader Movie HD







4. Featurette


Beberapa fitur dalam film akan dimunculkan di sini. Featurette lebih diartikan sebagai cuplikan yang ada dalam film dan dibuat untuk membahas beberapa adegan dalam sebuah trailer bersama pemeran dalam film tersebut. Beberapa featurette juga dijadikan fitur tambahan dalam kepingan DVD film tersebut. Featurette biasanya dimunculkan setelah trailer sebuah film dirilis, dan berdurasi sekitar 3 menit.



Contoh : The Hunger Games - Mockingjay - Part 1 Featurette - Cast (2014) - Jennifer Lawrence                         Movie HD











5. TV Spot


Sesuai namanya, video TV spot untuk cuplikan film memang ditujukan untuk promosi di media televisi. Singkat dengan durasi yang berkisar 20-30 detik, TV-spot seakan dibuat dalam konteks yang padat, mudah dimengerti dan harus merangkum keseluruhan isi film yang akan tayang tersebut, dengan harapan mengena langsung kepada calon penonton secara umum. (tom)


Contoh : Avengers - Infinity War Super Bowl TV Spot  -  Movieclips Trailers







Selasa, 16 Januari 2018

5 Editor Foto Terbaik Dan GRATIS Selain Adobe Photoshop

5 Aplikasi Editing Foto Terbaik Dan GRATIS Selain Adobe Photoshop




Kebanyakan dari kita pastinya sering melakukan proses edit foto dengan menggunakan software-software tertentu dan salah satu dari sekian banyak software edit foto yang ada, kebanyakan dari kita memilih Adobe Photoshop sebagai pilihan utama. Ya, memang tidak salah sih, karena Adobe Photoshop merupakan salah satu Aplikasi edit foto terbaik hingga saat ini.

Namun, ada satu masalah yang menghinggapi para pengguna Adobe Photoshop yaitu Masalah Biaya. Adobe Photoshop versi asli dianggap terlalu mahal karena pengguna harus membayar sekitar US$10 Dolar atau Rp 130 Ribu per Bulan , Wow itu mahal sekali yayang jika dihitung setahun akan memakan biaya sekitar Rp 1,5 juta.

Untuk orang Indonesia nih, khususnya para Pelajar dan juga Mahasiswa, tentunya terasa cukup berat. Nah, tapi kalian gk usah khawatir, karena selain Adobe Photoshop, kali ini Aku akan membahas beberapa Aplikasi edit foto yang Lumayan oke banget dah selain Adobe Photoshop, dan tentunya GRATIS!!!. Let's Cekidot....!!




1Pixlr









Pixlr merupakan aplikasi edit foto gratis yang menawarkan beragam fitur dan bisa diakses secar online melalui website resminya. Pixlr ini sendiri menyediakan 2 versi, yaitu versi Editor dan Express serta tersedia dalam versi mobile.
Untuk Pixlr Editor tampilannya kurang lebih mirip dengan Adobe Photoshop, di mana kalian bisa menemukan kolom toolbars pada bagian kiri layar dan panel navigator pada bagian kanan layar yang berisikan layer dan history. Sedangkan untuk Pixlr Express kalian bisa memanfaatkan fitur Browse Foto, Open URL, Webcam, dan Membuat Collage.

Aplikasi ini memungkinkan kalian Melakukan edit foto mulai dari fitur adjusment, efek 3D, membuat shape, melakukan crop dan seleksi, membuat gradientclone stampblur, dan masih banyak lagi.



2. SumoPaint










Tidak jauh berbeda dengan Pixlr, aplikasi SumoPaint ini juga memiliki tampilan yang cukup mirip dengan Adobe Photoshop dari segi penempatan toolbar dan panel navigasi yang berada di sisi layar.
Kalian bisa membuat berbagai shape, gradient, membuat curve, melakukan crop dan blur, membuat efek 3D, fitur adjusment dan masih banyak lagi. Satu-satunya yang membedakan aplikasi ini adalah Penempatan Kotak Pemilihan Warna yang langsung berada pada panel navigasi kanan sehingga memudahkan kita dalam melakukan pemilihan warna.

3. Inkscape









Inkscape merupakan salah satu Aplikasi edit grafis terbaik yang bisa menjadi pilihan kalian ketika tidak mempunyai cukup uang untuk terus berlangganan Adobe Illustrator atau Corel Draw. Format aplikasi Inkscape ini adalah Scalable Vector Graphic (SVG).
Aplikasi yang satu ini memungkinkan kalian membuat objek sesuai keinginan dengan menggunakan drawingdan shape tool, memanipulasi objek tersebut, pemberian warna dan stroke, pemasangan teks dan tentunya rendering hasil yang sama baiknya dengan Adobe Illustrator atau Corel Draw dan masih banyak lagi yang patut dicoba.

4. GIMP









GIMP (GNU Image Manipulation) merupakan sebuah aplikasi edit foto yang juga sebanding dengan Adobe Photoshop. Selain karena Tampilannya yang sederhana, aplikasi yang satu ini juga menawarkan beragam fitur menarik yang bisa dengan mudah diakses seperti Photo Enchancement dan Digital Retouching serta Batch Gambar secara Online.
Selain itu, untuk para pengguna Linux, GIMP menyediakan fitur pembelajaran bahasa pemrograman Perl dengan menggunakan modul Gimp-Perl dan kalian juga bisa melakukan automatisasi kerja dengan GIMP Phyton.

5. Krita












Selain keempat alternatif populer di atas, aplikasi edit foto Krita juga bisa menjadi salah satu pilihan bagi kalian yang bekerja atau Punya minat sebagai ilustrator dan sejenisnya. Walaupun fitur yang ditawarkan aplikasi ini tidak sebanyak aplikasi lainnya, fitur yang ditawarkan akan sangat membantu bagi mereka yang baru mencoba melakukan edit foto maupun yang sudah profesional.
Aplikasi ini memiliki fitur Brush Stabilizer yang memungkinakn pengguna dengan tangan yang sering gemetaran bisa lebih mudah menggunakn aplikasi ini. Selain itu, terdapat fitur Pop-Up Palette yang akan mempermudah pengguna dalam pemilihan warna, dan ada juga fitur Brush Engine dan Resource Manager.



DanItulah tadi 5 aplikasi edit foto terbaik dan GRATIS versi Jalantikus, selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Saran Jaka, sebaiknya kamu gunakan salah satu aplikasi di atas jika ingin menghindari tindakan pembajakan tapi tetap ingin mendapatkan aplikasi edit foto dengan fitur yang mumpuni.


Minggu, 22 Oktober 2017

5 Aplikasi Software Editing Video Terbaik Tahun 2017

5 Aplikasi Software Editing Video Terbaik 2017


          Apakah Kamu sedang mencari software editing video terbaik ? Bingung mau pakai yang mana? Kamu dapat mempertimbangkan beberapa aplikasi pengolah video dibawah ini, mulai dari tingkat pemula, menengah, hingga lanjut.
           Di jaman yang modern saat ini, salah satu media yang banyak digunakan untuk memasarkan suatu produk, event bahkan hiburan sudah menggunakan gambar visual yang hidup yakni video. Dengan adanya media ini, audience akan lebih suka menyimak karena lebih interaktif dan tidak kaku.
       Seperti pada media hiburan, khususnya di bidang layar lebar, aplikasi pengolah video sangat diperlukan untuk menunjang segala aspek yang dibutuhkan seperti memotong klip, menambah animasi, color grading dan lain sebagainya.
       Selain itu, aplikasi pengolah video semakin banyak diburu terutama pada jaman millennial ini. Kita bisa lihat, beberapa anak muda yang “Ketagihan” membuat konten untuk di unggah ke YouTube atau hanya sekedar membuat film pendek untuk ajang unjuk gigi. Semua itu membutuhkan software yang sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu, berikut Selular rangkum 5 aplikasi edit video terbaik dan mudah digunakan.



1.  Adobe Premiere Pro CC















Salah satu aplikasi besutan raksasa Adobe ini sudah banyak dikenal oleh para editor film maupun orang awam. Selain aplikasi ini mudah digunakan, Adobe Premiere juga memiliki antarmuka yang ramah dan mudah dipahami dalam waktu singkat.
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dengan lancar, spesifikasi komputer atau laptop Anda harus diperhatikan. Adobe Premiere Pro membutuhkan setidaknya 8 GB RAM, serta harus didukung dengan eksternal kartu grafis. Selain itu, minimal prosesor yang dimiliki setidaknya Core i3 atau sejenisnya.

Aplikasi ini berbentuk layanan, dimana pengguna harus membayar setiap tahunnya agar mendapatkan lisensi serta pembaruan. Untuk biaya pertahunnya, Adobe mematok aplikasi ini seharga Rp 3,2 jutaan. Adobe Premiere Pro tersedia untuk platform Windows dan Mac OS.

2.  Sony Vegas Pro







Sony Vegas adalah aplikasi pengolah video yang dikembangkan oleh Magix Software GmbH diatas naungan Sony Foundry. Aplikasi ini juga sering digunakan oleh editor kelas professional, karena Vegas Pro memiliki fitur serta kemampuan yang lumayan mumpuni.
Sama seperti Premiere Pro, aplikasi ini juga membutuhkan spesifikasi PC atau laptop yang lumayan tinggi. Karena jika dijalankan di spek yang “pas-pasan” Sony Vegas Pro maupun Adobe Premiere Pro akan mengalami lag. Hal ini tentunya akan mengganggu produktivitas dalam bekerja dan akan membuang banyak waktu.
Sony membanderol Vegas Pro 14 seharga $599 atau setara Rp 7,7 jutaan untuk mendapatkan lisensi penuh atas software tersebut.

3.  Final Cut Pro X


















Aplikasi yang hanya tersedia untuk pengguna Mac OS ini rupanya menjadi aplikasi pengolah video popular dan banyak digunakan oleh para professional. Film layar lebar yang dikabarkan diedit menggunakan Final Cut Pro adalah X-Men Origins: Wolverine (2009).
Berbeda dengan yang lain, proses kerja Final Cut Pro atau yang sering disebut denga FCP ini menawarkan kemudahan dan kestabilan perangkat. Jika kita memasukan beberapa klip ke timeline, maka FCP akan segera me-render klip tersebut tanpa harus memberhentikan proses kerja lain.
Jika di aplikasi lain, ketika kita ingin me-render beberapa klip, maka proses kerja lain seperti pengelolaan klip, audio atau color grading otomatis tidak bisa dijalankan bersamaan. Fitur ini tentunya memudahkan serta menghemat waktu kerja editor film.


Apple membandrol aplikasi ini seharga $199 atau setara Rp 2,5 jutaan dalam bundle yang diberi nama Pro Apps Bundle for Education. Paketan ini berisi Final Cut Pro X, Logic Pro X, Motion 5, Compressor 4, dan MainStage 3.

4.  Pinnacle Studio 20



Pinnacle Studio adalah aplikasi pengolah video yang dibuat oleh suatu perusahaan yang bermarkas di California yakni Pinnacle System. Aplikasi ini juga cocok bagi pemula yang sedang belajar untuk mengelola video.
Fitur terbaru yang ditawarkan oleh Pinnacle Studio 20 diantaranya adalah split screen video, mengolah video dengan resolusi 360 derajat, stop motion animation bahkan sudah mendukung video beresolusi 4K.
Sistem minimum yang disarankan untuk menjalankan aplikasi ini adalah PC dengan Windows (7, 8.1, 10), Intel Core i3 atau AMD A4, kartu grafis eksternal NVIDIA GeForce 200 atu ATI 4xxx serta dukungan RAM 8 GB. Aplikasi ini dibanderol seharga $99 atau setara Rp 1,2 jutaan.

5. DaVinci Resolve









Aplikasi ini kurang terkenal bagi orang awam maupun pemula yang baru terjun dibidang editing video, bisa dikatakan aplikasi ini “underrated”. Meskipun underrated, aplikasi ini lumayan mumpuni untuk dijadikan aplikasi edit video Anda.
Sejatinya, DaVinci Resolve lebih ditujukan untuk memoles footage agar lebih ciamik (color grading). Awalnya aplikasi ini dirancang untuk keperluan pewarna elit di Hollywood, namun sekarang telah banyak digunakan di acara TV maupun film layar lebar. BlackMagic Desaigns mengklaim bahwa fitur yang ada pada aplikasi ini tidak akan didapat oleh aplikasi pengolah video lainnya
Sama seperti produk diatas, agar dapat menjalankan aplikasi ini secara normal tanpa lag, Anda harus memiliki spesifikasi PC atau laptop yang mumpuni. Karena aplikasi ini sangat banyak mengkonsumsi penggunaan RAM dan proses prosesor.
DaVinci Resolve tersedia secara gratis untuk versi publiknya yakni, DaVinci Resolve 14 Public Beta dan DaVinci Resolve 12.5. Untuk versi berbayar, aplikasi ini dibanderol seharga $299 atau setara Rp 3,8 jutaan dengan versi 12.5.
Salah satu diantara produk diatas, yang sering digunakan oleh professional editor ialah Adobe Premiere Pro dan Final Cut Pro X. Untuk Anda yang mungkin masih bingung, silahkan coba beberapa aplikasi diatas dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Setidaknya, Pinnacale Studio atau Sony Vegas sudah dapat menunjang pekerjaan Anda jika hanya untuk memotong beberapa bagian klip lalu menyatukannya kembali.

Perbedaan “Trailer, Teaser, Clip, Featurette, Dan Tv Spot

Perbedaan “ Trailer , Teaser , Clip , Featurette , Dan Tv Spot Bagi ente yang sering membuka situs video online seperti YouTube, i...